Assalamu’alaikum.Wr.Wb
Selamat siang sahabat
menulis sekalian yang berbahagia. Bersyukurtentunya sampai hari ini kita mash
bisa berjumpa dan belajar bersama melalui wa grup belajar menulis gelombang10
ini. salah satu nikmat yang patut selalu kita syukuri,kita masih diberikann
nikmat sehat dan kesempatan. Karena dengan dua hal ini kita akan mampu
manjalani dan melakukan hal-hal lain nya.
Pada siang ini hari
jum’at 8 mei 2020 kita akan belajar bersama dengan seorang nara sumber hebat
selanjutnya. Orang yang sudah sukses di bidang nya. Bapak Joko Irawan Mumpuni,
beliau adalah seorang direktur penerbitan yang sudah terkenal, penerbit andi.
Tentu kita semua sudah familiar dengan nama penerbitan itu. Luar biasa sekali
ya, kita bisa belajar dari seorang bapak direktur yang sukses mengelola sebuah
penerbitan besar. Untuk dapat menembus penerbitan ini, tentu saja bukan hal
yang mudah ya sahabat. Tapi bukan sesuatu yang tidak mungkin pula. Semua pasti
bisa dilakukan asal di barengi dengan usaha dan doa kepada Allah SWT.
Sejatinya tidak pernah
ada usaha yang sia-sia. Semua hasil dari usaha kita, in syaa allah yang terbaik
untuk kita. Kalau pun hasilnya belum sesuai dengan yang kita harapkan,itu
artinya Allah memberikan kita kesempatan untuk belajar dan berusaha lebih baik
lagi.
Alur
Penerbitan Buku
Bapak Joko Mumpuni akan
memaparkan kepada kita semua yang sedang belajar disini, mengenai alur
perjalanan sebuah karya tulis baik perorangan atau kelompok mulai dari penulis
hingga bisa terbit menjadi sebuah buku dan masuk ke pasar penjualan. Tentu
semua ini melalui proses yang panjang ya. Langsung saja kita simak pemaparan
dari beliau. Pemaparan beliau melalui gambar dan Voice Note, untuk memudahkan
kita memahami apa yang disampaikan oleh beliau.
Proses penerbitan buku
haruslah melalui beberapa tahapan yang cukup panjang, demi terbitnya buku yang
berkualitas dan memenuhi sasaran pasar. Proses tersebut dapat digambarkan
dengan bagan berikut :
Dari gambar disamping
dapat kita lihat, bahwa untuk menghasilkan sebuah buku proses nya cukup panjang
ya. Sehingga dibutuhkan motivasi yang sangat tinggi untuk bisa menjadi penulis
sampai jadi. Dalam penerbitan sebuah buku ada 4 pelaku didalam nya. yaitu
Penulis, penerbit, penyalur dan pembaca. Tentu keempat pelaku ini saling
berkaitan dan membutuhkan satu sama lain. Selanjut nya kita mulai membahas
tentang proses penerbitan.Proses ini dapat kita tuliskan menjadi 5 garis besar sebagai berikut>
1. Naskah dari Penulis
Proses yang pertama
dimulai dari Penulis yang mempunyai naskah mengirimkan naskah nya kepada
penerbit untuk diterbitkan. Ketika naskah diterima oleh penerbit akan di
lakukan proses seleksi dan penilaian naskah, apakah naskah ini layak terbit
atau tidak. Anggaplah naskah nya layak terbit, maka lanjut ke proses berikut
nya.
2. Pemberitahuan dari penerbit
Jika naskah telahlolos
penilaian dari penerbit, pihakpenerbit akan mengirimkan surat pemberitahuan
kepada penulis, sekaligus meminta soft kopi kepada penulis, dan penulis
diminta untuk menanda tangani surat
perjanjian. Selama penulis belum mengirimkan soft kopidan surat perjanjian,
maka proses belum dilanjutkan.
3. Soft kopi Naskah Telah Diterima Penerbit
Setelah soft kopi
naskah lengkap dan surat perjanjian sudah diterima oleh pihak penerbit, maka
akan di lakukan proses selanjut nya yaitu, editing, setting, dan pembuatan
cover. Setting yang dilakukan adalah pengaturan lebar buku, ketebalan
buku, ukuran nya bagaimana, apakah akan
diberikan sentuhan hiasan apa dan sebagainya. kemudian untuk desain cover
disesuaikan dengan target market dari buku yang akan di terbitkan.
4. Cetak Dami
Dami adalah tulsian yang sudah di cetak persis
seperti buku yang akan diterbitkan. Baik
secara isi, setting dan covernya sama persis dengan buku yang akan diterbitkan.
Dami atau naskah proof tadi akan dikirim kepada penulis naskah untuk dilakukan
revisi, dengan tujuan agar tidak
terjadi kesalahan fatal jika dilakukan cetak dalam skala besar. Naskah tersebut
boleh di coret atau di tambahkan catatan jika memang diperlukan, dan pihak penerbit nantinya akan melakukan perbaikan
sesuai dengan permintaan penulis naskah.
Namun demikian
diharapkan seorang penulis mengirimkan naskah jadi yang sudah dipertimbangkan
masak-masak, baru dikirim kepada penerbit untuk menghindari perubahan total isi
tulisan pada saat setelah menjadi sebuah dami. Karena jika dilakukan perubahan
total akan menyulitkan penerbit karena harus melakukan editing, setting dan
desain cover ulang dan menunggu waktu yang lebih lama untuk dapat diterbitkan.
5. Proses cetak
Setelah dami direvisi
secara manual oleh penulis naskah. dami dikembalikan kepada pihak penerbit
untuk dilakukan proses selanjutnya. Berdasarkan coretan revisi manual oleh
penulis, pihak penerbit akan melakukan revisi untuk proses cetak. Percetakan
pada penerbitan dapat dilakukan dalam jumlah besar sekali cetak. tergantung
kapasitas mesin percetakan yang dimiliki.
Secara garis besar
proses percetakan sebuah buku dapat di
lakukan dengan 5 langkah diatas. Namun secara spesifik lebih dari 5 langkah
yang harus di lalui.
4
Hal Yang Diperoleh Seorang Penulis Yang Berhasil
Selanjutnya, setelah buku berhasil di cetak, apa
saja keuntungan yang diperoleh oleh seorang penulis naskah? Ada 4 hal yang akan
diperoleh oleh seorang penulis yang berhasil, yaitu kepuasan, reputasi,
karier,dan uang.
1. Kepuasan
kepuasan batin yang
diperoleh jika kita berhasil menerbitkan sebuah buku, tentu yang pertama adalah
sebuah kebanggaan tersendiri memiliki sebuah buku, kemudian kita mempunyai ilmu
yang manfaat, karena buku yang kita terbitkan dapat dibaca dan di pelajari oleh
orang bnyak.
2. Reputasi
Hal yang ke dua yang
kita dapatkan adalah reputasi. Reputasi yang seperti apa? Tentu nama kita
menjadi terkenal melalui buku yang beredar, sehingga kita punya reputasi yang
baik di mata orang lain.
3. Karir
Hal yang ketiga yang
kita peroleh adalah karir. Bagi seorang penulis yang telah menerbitkan buku,
akan memperoleh surat keterangan atau sertifikat, haltersebut akan bermanfaat
dan memudahkan dalam proses kenaikan pangkat bagi pegawai negri tentu nya.
4. Uang/ royalty
Royalti yang di
peroleh, menggambarkan seberapa laku buku yang diterbitkan. Semakin besar
royalti yang diterima, itu artinya buku yang diterbitkan semakin laris pula
dipasaran. Jika buku yang diterbitkan laris dipasaran, itu adalah hal yang
menguntungkan bagi penulis dan penerbit. Namun jika buku yang diterbitkan tidak
laris di pasaran maka merupakan kerugian besar bagi penerbit karena telah
mengeluarkan biaya yang besar. Jadi bagi penulis yang sudah berhasil
menerbitkan buku, jangan puas jika buku
anda hanya dipajang di toko. Karena itu belum menggambarkan kesuksesan
buku anda.
Sistem Penilaian di Penerbitan
Sebuah penerbitan tidak
akan menerima tulisan begitu saja untuk diterbitkan. Akan tetapi mereka punya
indikator-indikator tertentu. Salah satu indikatornya adalah tulisan tersebut
mempunyai peluang pasar yang luas. Untuk mengetahui peluang pasar tentang tema
apa yang sedang populer, penerbit akan melihat melalui google trend. Hal itu
juga bisa di manfaatkan oleh seorang penulis, sebelum membuat tulisan, alangkah
baiknya melihat dulu ke google trend agar mendapat kan tema yang popular dan
punya pasar yang luas. Berapa lama kira-kira trend itu akan popular, semua bisa
dilihat melalui google trend. Biasa nya buku yangpasar nya luas dan panjang
adalah buku pelajaran, dengan catatan masihdengan kurikulum yang sama. Setelah
ganti kurikulum,maka baru akan berganti dengan buku pelajaran yang baru,
menyesuaikan dengan kurikulum yang ada.
Kriteria Naskah Yang Akan Diterbit
Ada 4 kriteria naskah
yang ada dalam dunia penerbitan,masing- masing mempunyai prosentasekesuksesan
yang berbeda.
1. Tema tidak
popular,penulis popular. naskah dengan criteria seperti ini memounyai tingkat
kesuksesan sebesar 50%.
2. Tema yang popular
dan penulis yang popular, naskah seperti ini yang biasa nya laku di pasaran
criteria ini adalah criteria tulisan yang paling bagus. Contoh nya adalah buku
informatika PGRI.
3. Tema popular,
penulis tak popular. Ini masukan untuk penulis pemula, karena belum mempunyai
nama yang populer, usahakan untuk menulis tema yang popular yang sedang hangat
dan disenangi oleh masyarakat.
4. Tema tak popular,
penulis tak popular. Tulisan jenis ini sudah pasti ditolak oleh penerbit karena
sudah pasti tidak akan laku di pasaran.
Reputasi Penulis
Reputasi penulis disini
berpengaruh pada tulisan yang akan diterbitkan, karena walaupun tema kurang
popular akan tetapi jika dihasilkan dari penulis yang reputasinya bagus akan
tetap laku dipasaran meskipun kemungkinan suksesnya hanya 50%. Ada cara yang
bisa dilakukan untuk mengetahui tingkat popularitas seseorang, yaitu dengan
menggunakan google cendikia. Disana akan terlihat sudah berapa banyak karya
yang dihasilkan, baik berupa buku ataupun jurnal. Google cendikia hanya dapat
digunakan untuk mengetahui popularitas seseorang yang mempunyai jabatan pada
instansi tertentu.
Namun bila kita ingin
mengetahui popularitas seorang penulis baru, kita bisa mengetahui nya dari
komunitas media social yang dimilikinya. Bila pada media social itu dia menadi
admin dan mempunyai banyak followers maka kemungkinan besar tulisan nya akan
laku karena orang tersebut punya reputasi yang cukup bagus.
Proses Penerbitan dan Jumlah Cetak
Jumlah cetak buku disebut dengan oplah.
Untukmenentukan jumlah oplah dapat melihat pada kuadran kategori naskah yang
diterbitkan. Mari kita pahami makna dari kuadran dibawah ini.
Disini penerbit tidak akan rugi, namun butuh waktu
yang lama untuk menunggu semua buku dapat terjual. Meskipun buku tersebut tidak
di update, namun akan tetap laku karena merupakan buku murni. Yaitu buku yang
berisi dengan ilmu pengetahuan dasar yang tidak akan berubah sepanjang masa.
Contoh nya adalah buku Matematika dasar, fisika dasar,anatomi dan sebagainya.
Lebih aman jika buku ini di cetak dalam jumlah
menengah dikarenakan laku nya butuh waktu yang lama, maka akan menimbulkan
biaya gudang bila di cetak dalam jumlah yang besar. Sehingga untuk menghindari
biaya gudang, akan lebih aman jika
dicetak dalam jumlah menengah.
2. Market Lebar dan Lifecycle Panjang
Ini adalah jenis buku yang paling laris dan paling
disukai oleh penerbit. Karena laku setiap saat dan sepanjang masa. contoh nya
adalah segalamacam ensiklopedia dan kamus. Buku jenis seperti itu akan selalu
di cari oleh pembaca.
3. Market Lebar dan lifecycle pendek
Buku jenis ini biasanya tergantung pada perkembangan
teknologi. Revisi harus selalau
dilakukan agar buku tetap laku dipasaran. Jika tidak dilakukan revisi, maka
buku tersebut akan dianggap ketinggalan jaman dan tidak update. Jika sudah
terlanjur cetak dalam jumlah besar, buku yang tidak laku biasanya dimusnahkan
untuk menghindari biaya gudang.
4. Market sempit dan lifecycle pendek
disarankan untuk tidak menulis buku dengan criteria
seperti ini, karena tidak akan memberikan keuntungan kepada pihak penulis dan
penerbit. Contoh nya adalah berita mingguan dan harian.
Konsistensi Gaya Selingkup
Apa itu konsistensi gaya selingkup? yaitu Gaya
pengutipan dan penulisan yang digunakan dalam pembuatan karya tulis tertentu.
Ada beberapa gaya yang digunakan di dunia, misalnya ALA (American Language
Association),APA (American Psycology Association),dan MLA (Micigan Language
Association). Seorang penerbit tidak akan mempermasalahkan penggunaan gaya
selingkup apa pun pada sebuah karya tulis yang ingin diterbitkan. Namun demikian, penerbit menginginkan karya
tulis yang menggunakan gaya selingkup yang konsisten pada tulisan tersebut.
Jika ada tulisan yang menggunakan gaya selingkup berbeda ketika diawal dan
diakhir tulisan, tim editor akan mealakukan revisi dan perbaikan terhadap gaya
selingkup tersebut dan menyesuaikan nya.
Kwadran Kategori Penulis
Seorang penulis harus mengetahui tentang kwadran
kategori penulis. Karena dari kwadran tersebut dapat diukur produktivitas dan
kualitas seorang penulis. Pada dasar nya ada 2 kelompok penulis, yang pertama
kelompok idealis, yang ke dua kelompok industrialis. Kelompok idealis adalah kelompok penulis yang tidak
mempermasalhakan tentang royalty yang diperoleh. mereka menulis bukan karena
uang. Kelemahan kelompok ini adalah susah menerima saran dari tim editor. Ide
atau tulisan yang mereka hasilkan tidak boleh dirubah oleh tim editor. Hal ini
berpengaruh kepada nilai jual buku yang dihasilkan, buku yang sebenarnya konten
atau isi nya bagus, bisa tidak laku karena judul yang kurang tepat.
Sedangkan kelompok
industrialis adalah kelompok penulis yang menghasilkan atau membuat tulisan
semata-mata karena uang dan financial. Penulis kelompok ini lebih mudah diajak
berdiskusi mengenai editing, judul, dan isi karya tulis yang dihasilkan nya.
Hal ini akan memberikan pengaruh yang baik pada hasil tulisan yang akan
diterbitkan.
Secara berproses, seorang penulis industrialis bisa
berubah menjadi penulis idealis, hal ini
dipengaruhioleh jenjang pendidikan yang dimiliki, master, doctor, atau
guru besar. Kelompok guru besar biasanya
lebih cenderung menjadi penulis yang idealis.
Level Materi dan Lebar Pasar
Dari Pernyataan tersebut dapat kita simpulkan bahwa
level atau tingkat conten pada sebuah buku akan berpengaruh pada tingkat
penjualan atau pasar dari buku tersebut. Buku yang memiliki pasar yang lebar
adalah buku-buku yang berisi ilmu dasar. Jadi tidak perlu malu, jika seorang
Doctor menulis buku tentang pelajaran sekolah dasar. Dapat dikatakan laku di pasar jika angka
penjualan berkisar 3000 pcs ke atas. Jika hanya laku 1000 atau kurang dari 1000
itu artinya penerbit mengalami kerugian.
Pola berfikir seseorang yang mempunyai reputasi yang
sudah tinggi,harga dirinya semakin tinggi katakanlah seorang Doctor atau guru
besar, cenderung menghasilkan karya tulis level atas, dan malu jika harus
menulis buku dengan konten level bawah. Padahal belum tentu karya tulis
tersebut akan laku di pasaran. Sedangkan seorang penerbit lebih kepada membaca
pasar, jika pasar nya lebar, maka tulisan tersebut akan diterbitkan,meskipun
berisi ilmu pengetahuan dasar.
Proses
Administrasi Naskah di Penerbitan
Royalti di bayarkan kepada seorang penulis dengan
jangka watu per semester dari sebuah buku yang diterbitkan. Enam bulan pertama,
kedua, dan seterusnya. Krja sama antara penulis dan penerbit sangat lah penting
untuk proses penerbitan buku. Semakin lebar pasar yang terbuka, maka semakin
cepat pula buku dapat diterbitkan, dan penulis akan lebih cepat menerima
royalty. Namun. buku yang pasarnya belum terbuka akan mengalami penundaan
cetak, hal ini dikarenakan untuk menghindari biaya gudang yang dibebankan
kepada penerbit. Sehingga percetakan buku akan dilakaukan sesuai dengan
kebutuhan pasar. Kecuali jika penulis mau menanggung seluruh biaya penerbitan
buku tersebut.
Model
Kerjasama
Rata- rata nakah masuk
300-500 ke penerbit, yang diterima 50-60 judul. Karena faktor pasar,
banyak naskah yang di tolak, sehingga
kerjasama yang di jalin antara penerbit dan penulis adalah kerja sama regular. Kerja sama regular adalah penerbitan
naskah, tergantung penilaian dari penerbit. Kecuali kerja sama MOU antar
lembaga, tim editor dan penerbit akan berusaha semaksimal mungkin untuk segera
menerbitkan buku yang diminta dan berusaha keras untuk membuat buku itu laku
dipasar. Berarti harus ada lembaga yang menaunginya supaya buku tersebut segera
terbit. Penyertaan logo suatu lembaga dapat bermanfaat untuk promo , untuk
meningkatkan reputasi lembaga tersebut. Penerbitan buku untuk kepentingan
pribadi yang berkaitan dengan kenaikkan pangkat dan keoentinganpribadi
seseorang, disebut dengan kerjasama MOU
perorangan. Model kerjasama yang terakahir adalah Andi Pro Literasi. Jika penulis ingin segera menerbitkan bukunya,
harus terbit dalam waktu secepatnya, hal itu bisa saja dilakukan dengan
menyiapkan dana sebesar 10 jt. Dana tersebut harus disiapkan oleh si penulis
yang memaksa tulisan nya untuk segera diterbitkan. Buku yang telah diterbitkan
secara paksa tadi, tidak akan diedarkan di pasar. Tapi ada e-book nya ada
kemungkinan bisa dijual, royalty akan diberikan kepada penulis, akan tetapi
jumlahnya tidak sebesar royalty buku yang laris di pasar.
Bila kau bukan anak
raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah agar dapat memberikan
manfaat dan berbagi ilmu dengan sesame.( Al-Gazali)
Untaian kata motivasi itu menjadi penutup acara belajar siang ini. Ilmu dan pengetahuan yang sangat berharga bagi kita semua. Seluk beluk penerbitan tulisan yang bisa kita jadian acuan untuk kita pribadi. Kapan, bagaimana, dan seperti apa tulisan yang bisa dan mau kita terbitkan kelak. Bagaimana dan seperti apa kita ingin menjadi penulis. Semoga selalu semangat untuk belajar, belaja, dan belajar menulis. karena belajar itu sepanjang hayat, tak boleh terhentidengan bertambahnya usia dan kesibukan.
Wassalamu’alaikum.Wr. Wb
Tarianggrani87@gmail.com
Waalaikumsalam warahmatullahi wa barokatuh Alhamdulillah..mantul.. MasyaAllah
BalasHapusMasih harus bnyaaakkk bljar lagi bu. 😁🙏🏻
BalasHapus