Selasa, 12 Mei 2020

17 Tips menulis Dalam Kesibukan




Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Siang itu Selasa, 5 Mei 2020 ada jadwal kuliah online belajar menulis bersama seorang nara sumber hebat luar biasa. Bapak Much Khoiri seorang Dosen dan Penulis 42 buku dari Unesa Surabaya. Beliau biasa disapa Bapak Emcho. Tulisan beliau sudah mulai dicetak oleh penerbit sejak 1986/1987. Di tahun 1987 saya baru lahir. Itu artinya sudah lama sekali ya beliau menulis.

Pria kelahiran Bacem, Madiun 24 Maret 1965 telah mempunyai segudang jabatan dan pengalaman. Semoga kita semua yang akan menerima ilmu nya bisa sukses seperti beliau. Sukses itu relative, tidak harus précis seperti beliau, karena setiap orang mempunyai kapasitas “sukses” nya masing.

Siang ini tema pelajaran nya adalah“Menulis Dalam Kesibukan”. Dari judulnya saja sudah sangat menarik ya. Bisa menambah motivasi kita untuk dapat menulis meskipun dalam keadaan sibuk. mari kita simak pemaparan beliau agar kita bisa tetap belajar dan menulis dalam kesibukan kita. Penyampaian materi akan disampaikan dengan pesan suara dan juga gambar agar lebih bisa difahami.

Sopo Sing Ora Sibuk?

Bahasa jawa yang sarat makna. dari judul itu tentu kita bisa memahami maknanya ya. Siapa yang tidak sibuk? Pada dasarnya semua orang di bumi ini, dengan segala tingkat pendidikan, jabatan, pekerjaan akan mengaku bahwa dia sedang sibuk. Sekertaris sibuk di dalam kantor dengan sgala aktivitas nya, Orang yang berlalu lalang di jalan sibuk dengan perjalanan dan urusan nya, seorang yang hanya bermain game pun akan merasa bahwa diri nya sibuk. Ironisnya di era sekarang ini, pengakuan sibuk ini menjadikan manusia lupa padaTuhannya. Hingga waktu untuk beribadah pun di kesamping kan dengan alas an sedang sibuk. mereka lupa bahwasanya segala yang ada pada diri kita adalah anugerah dari Tuhan yang Maha Esa.


Manusia adalah subjek tanpa kata kerja, subyek hanyalah entitas yang mati, tanpa makna kontekstualitasnya. “Saya” jika tanpa kata kerja tidak ada makna dan artinya. Kata kerja seperti makan, minum, bekerja, belajar, dan sebagainya. Semua kata kerja itu melengkapi ada nya “saya” sehingga “saya” bisa menjadi sesuatu yang manfaat dan dapat mempunyai makna.
Selagi masih hidup semua orang akan mempunyai kesibukan masing-masing, namun perlu kita renungkan, apakah kesibukan itu harus kita jadikan alasan untuk tidak melakukan sesuatu? dalam konteks menulis, ini jadi pertanyaan bagi kita yang mengaku sangat sibuk dan menjadikan nya alasan untuk tidak bekarya. mari kita timbang lagi apakah alasan itu sudah tepat?

 
Management Kesibukan
Pada dasarnya Tuhan menciptakan segala sesuatu lengkap dengan pasangan nya. Dibalik kesibukan pasti ada kelonggaran, di balik kesulitan ada kemudahan, dan di balik kesibukan itu pasti ada kesempatan. Kesempatan yang bisa kita gunakan. Dalam hal ini management kesibukan akan mengambil peran nya. Bagaimana kita menyiasati hidup dengan kesibukan. Sikap kita akan menentukan perbuatan kita. Jika sikap kita positif terhadap kesibukan, maka akan menghasilkan aksi yang positif, namun jika sikap kita negative terhadap kesibukan, maka akan menghasilkan paksi yang negative pula, atau bahkan tidak melakukan apa-apa.

Sikap yang diperlukan dalam menulis adalah sikap yang positif, bahwasannya kesibukan memang harus bersama kita. Management kesibukan yang kita lakukan akan menjadikan kita dapat menikmati waktu sibuk kita. Hingga kita bisa memanfaatkan nya untuk menuliskan apa yang kita ingin tulis. Seperti yang disampaikan oleh Mr.Echo “Penulis sejati akan mencurahkan daya dan pikiran nya untuk menghasilkan tulisan. Andaikata ia tidak sedang menulis, ia pastilah memikirkan apa yang hendak ia tulis. Ada waktu yang istimewa yang dipilihnya, yang paling nyaman, untuk larut dalam menulis. Ia tidak membiarkan satu haripun tanpa menulis. Menulis sama wajibnya dengan membaca.”. 


Mengapa Kita Harus Menulis?

Mengapa kita harus menulis? Dua kutipan diatas sudah cukup memberikan jawaban. Kenapa kita harus menulis. Menulis merupakan media yang bisa kita gunakan untuk mengabadikan segala angan dan perbuatan kita, Karena segala yang kita tuliskan akan menjadi sebuah sejarah. Melalui tulisan pula, kita akan memiliki jati diri yang tak dapat digantikan oleh siapapun. karena setiap penulis memiliki rasa dan karakternya masing, yang tak dapat ditiru oleh siapapun. Berbeda dengan pangkat, jabatan dan pekerjaan, akan sangat mudah mendapatkan penggantinya, karena semua orang bisa mngerjakan nya. 


 
Mendidik Diri Menulis
Perlu kita kuatkan dalam diri bahwa kita harus mampu mendidik diri kitadalam hal menulis. Bukan hanya mendidikmurid kita di sekolah, akan tetapi juga harus bisa mendidik diri sendiri. Jika kita memberikan hukuman kepada siswa jika dia melakukan kesalah, dan memberikan hadiah   jika siswa tersebut bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik. hal tersebut juga harus kita terapkan pada diri kita sebagai penulis, jika kita melakukan kesalahan, kita juga harus menghukum diri kita sendiri, namun jika kita mampu menyelesaikan    tulisan dengan baik sebelum waktu yang ditentukan, kita juga mmemberikanreward kepada diri kita sendiri. Untuk hukuman dan hadiah tentu tidak sama dengan apa yang kita berikan kepada murid kita. Kita bisa menyesuaikan nya dengan kondisi diri kita. 

 
Menulis Adalah Berkomunikasi

Menulis adalah jalinan komunikasi antara penulis dan pembaca, bukan cuma berekspresi. Berekspresi adalah mengungkapkan apa yang kita rasakan tanpa memikirkan orang lain mengerti atau tidak dengan apa yang kita sampaikan. Namun lain hal nya menulis, ketika pembaca membaca tulisan kita, seakan dia berbicara dengan kita. Mendengar, dan menyimak apa yang kita sampaikan. Sehingga sebagai seorang penulis kita harus mampu menghasilkan tulisan yang baik, yang isi nya dapat diterima oleh pembaca.

Hal ini dapat dilakukan dengan memilih materi tulisan yang di butuhkan oleh pembaca. selain itu pengorganisasian materi tulisan juga harus bagus. Menuliskan sesuatu yang enak untuk disimak, dan diikuti termasuk dalam penggunaan kalimat dan pengaturan paragraph, sehingga pembaca mengikuti penjelasan kita sampai selesai. Penggunaan bahasa yang komunikatif adalah hal terakhir yang harus diperhatikan. Penggunaan bahasa buku, harus disesuaikan dengan genre buku yang kita tulis, jika buku ilmiah harus menggunakan bahasa yangilmiah pula, namun jika kia menulis buku monograf atau buku yang di tujukan untuk masyarakat umum, kita bisa menggunakan bahasa semi ilmiah.


17 Strategi Menulis




Ada 17 strategi yang bisa dilakukan untuk tetap dapat menulis walaupaun dalam keadaan yang sibuk. Semua penjelasan tentang 17 tips itu di kupas tuntas dalam sebuah buku berjudul “Sopo Ora Sibuk” SOS. Buku ini di buat oleh Bapak Emcho sebagai hadiah ulang tahun nya sendiri yang jatuh pada tanggal 24 Maret lalu. Tidak ada pesta, tidak ada pertemuan, namun dapat menghasilan buku sendiri sebagia hadiah ulangtahun adalah suatu kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri.

Bapak Emcho akan menjelaskan secara singkat ke-17 strategi diatas. mari kita simak bersama agar lebih memahami.
1. Tetapkan Niat
Niat adalah sumber kekuatan utamadalam menulis. Jika ada kendala atau godaan ketika kita sedangmenulis, maka kembalilah mengingat niat kita menulis untuk apa. Sehingga kita bisa lebih konsisten dalam menulis. Niat disini ada 2 macam, yang pertama niat secara umum, abstrak, filosofis. Misal nya, niat saya menulis adalah untuk mencerdaskan anak bangsa, saya menulis untuk amal jariah saya. Hal ini sangat bagus, karena kita bisa berbuat baik kepada orang lain, dan segala perbuatan baik akan kembali kepada kita. namun demikian tidak ada tolak ukur, atau hasil yang dapat diraba secara nyata dalam hal ini. Sehingga kebanyakan orang lebih suka menggunakan niat yang kedua yaitu niat secara khusus misal nya saya menulis untuk dapat banyak uang, saya menulis supaya tenar, untuk naik pangkat dan sebagainya. Sehinggadengan mengingat niat awal kita,akan dapat menguatkan kita, dan memberikan motivasi bagi diri sendiri untukdapat terus menulis.

2. Rajinlah Membaca 
Membaca adalah awal dari menulis, dengan membaca kita akan memperoleh mimpi dan inspirasi untuk bagus. Membaca akan memperkaya pengetahuan kita, bbercermin dari anak-anak kecil yang suka membaca buku dan menambah pengetahuan nya, tentu kita juga harus lebih rajin dari anak-anak itu, untuk dapat menghasilkan karya tulis yang luar biasa.

3. Gunakan Alat Perekam  
Alatperekam disinibanyak jenisnya, dapat berupa kamera atau buku. Di era sekarang ini kita sudah dimudahkan dengan adanya hand Phone. Sehingga kita bisa merekam apa saja yang kita temui, baikdengan foto, rekaman, atau tulisan. Ada kutipan bagus yang berbunyi “The human brain is like an umbrella, it’s function best when open” yang artinya, pikiran manusia itu seperti paying, fungsi terbaiknya adalah ketika ia terbuka”. (Marks Gropes) . Jadi kita harus bisa menerima masukan dari orang lain, baik berupa saran atau kritik.

4. Kobarkan Inspirasi Inspirasi adalah sebuah ide yang timbul dari sebuah pemicu. Jika kita kaya pengetahuan maka kita akan kaya inspirasi. Pengetahuan bisa menjadi pembangun untuk menghasilkan inspirasi, jangan hanya menunggu datang nya inspirasi, melain kan harus kita bangun. Seperti sebuah kuutipan yang berbunyi,”Jika engkau hanya menunggu inspirasi, engkau bukan seorang penulis, melainkan seorang penunggu”.

5. Tentukan Waktu Utama 
Semua orang memiliki jumlah waktu yang sama dalam sehari, semua memiliki 24 jam. Bagaimana kita mengalokasikan nya, itulah yang membedakan kita dengan waktu orang lain. Pilihlah waktu yang nyaman dengan diri kita untuk menulis, jangan memilih waktu yang berbenturan dengan jam sibuk kerja kita. Misal nya sehabis maghrib, waktumalam, waktu subuh dan sebagainya. Jika sudahmenemukan waktu yang nyaman dengan kita, maka kita akan terlatih untuk disiplin menulis pada waktu tersebut.

6. Bagi Pemula, Menulis Bebas  
Menilis bebas (free writing) adalah menulis secara spontan setiap saat dengan menuangkan perasaan, seakan-akan kita sedang curhat atau bercerita. Seperti kita menyampaikan sesuatu kepada teman. Dalam hal ini kita sedang memaksimalkan kerja otak kanan. Menulis bebas tidak terikat dengan kaidah dan peraturan. Sehingga kita akan lebih mudah menuangkan ide dan terlatih dalam keterampilan menulis.

7. Menulis di Dalam Hati  
Menulis dalam hati adalah merekam apa yang ingin kita tuliskan di dalam hati kita sebelum menuliskan nya diatas kertas. Jadi setiap saat kita harus mencerna ide yang muncul dan mengembangkan nya dalam pikiran kita. Sehingga kitaakan terus berkembang dan kaya akan ide.

8. Menulis di Waktu Utama  
Kembali ke point nomer 5, setelah kita menemukan waktu utama yang nyaman untuk kita menulis, Kita harus berusaha memaksimalkan waktu tersebut untuk dapat menghasilkan sebuah tulisan yang bermakna.

9. Memanfaatkan Waktu Luang  
Gunakanlah waktu luang sebaik mungkin untuk menghasilkan sebuah tulisan, baik dalamcoretan singkat atau sebuah artikel.

10. Menulis yang Dialami  
Disini menulis yang dialami adalah menuliskan kejadian, atau perjalanan yang kita alami. Hal ini merupakan sesuatu yang mudah, karena semua orang mempunyai kisah perjalanan masing-masing. Atau bisa juga menuliskan kejadian-kejadian yang dialami, sehingga menjadi sebuah tulisan atau buku.

11. Menulis yang Dirasakan Asma Nadia adalah salah seorang penulis perasaan, beliau memanfaatkan perasaan nya. Kepandaian nya dalam memaksimalkan kekuatan perasaan yang sedang dirasakan, kemudian di eksplore dan dituangkan dalam berkarya.

12. Menulis Selaras Minat dan Pekerjaan Bagi seorang guru, bisa menuliskan hal-hal yang berkaitan dengan dunia mengajar. Menuliskan pengalaman menarik dalam mengajar, pengalaman menarik dalam mendidik, bisa dijadikan sebagai bahan tulisan, atau bahkan di bukukan.

13. Menulis dengan Riang  
Berusahalah menulis dengan bahagia agar dapat menuliskan karya yang terbaik. Karena orangg yang tidak bahagia, tidak akan mampu menghasilkan karya tulisyang terbaik.

14. Menulis yang Banyak
Menulis banyak akan mengajarkan kita untuk menghasilkan tulisan yang bagus. Kuantitas bisa menghasilkan kualitas. dengan banyak nya tulisan kita, akan diperoleh tulisan yang berkualitas.

15. Read better, Write Faster  
Belajar untuk membaca dengan baik dan menulis dengan lebih cepat. Berikan target tertentu, biasa nya kita menulis satu artikel dalam waktu dua jam, usahakan menjadi satu setengah jam, dan berproses menjadi hitungan waktu yang lebih singkat untuk menghasilkan tulisan.

16. Buatlah Moto Yang Dahsyat  
Buatlah motto yang dahsyat dalam diri kita, agar kita bisa terus menulis dan berkarya. Misal nya write everyday, write or die, Sehingga kita akan terus bersemangat untuk menulis.

17. Menulis Dengan Doa
 
Awali kegiatan menulis dengan mengingat yang Maha kuasa, bisa dengan berwudhu, sholat, dan berdoa. Sehingga apa yang kita tuliskan akan menjadi karya yang baik dan bermanfaat bagi orang lain.

Waktu Menunjukkan pukul 14.30, hal itu mengisyaratkan bahwa sesi pemaparan telahberakhir, dan akan dilanjutkan dengan sesitanya jawab secara online. Pemaparan yang sangat detail dan jelas, yang dapat kita ambil ilmu dan pelajaran nya. Menjadi motivasi dan petunjuk bagi kita untuk dapat menghasilkan sebuah karya meskipun dalam kesibukan. Sejati nya kesibukan bukan lah sesuatu yang harus dikeluhkan, namun harus lebih di syukuri. kareena jika masih ada kesibukan, itu artinya kita masih diberi kesempatan oleh Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa untuk dapat berbuat sesuatu, baik untuk diri sendiri, keluarga, teman atau pun orang lain. Semoga selalu semangat belajar, belajar, dan belajar menulis meskipun banyak kesibukan.

Wassalamu’alaikum. Wr.Wb

tarianggrani87.blogspot.com












Tidak ada komentar:

Posting Komentar