Selasa, 28 April 2020

Resume Menyusun Desain Pembelajaran Modern


Bulan ramadhan tahun ini dimulai pada  tanggal 24 april 2020. Sejak sebelum puasa kita diharuskan bekerja dan belajar dari rumah. Adanya wabah virus covid-19 merubah banyak hal yang biasa dilakukan oleh banyak orang hampir di seluruh dunia. Banyak yang terkena dampak negatif nya mulai dari berkurangnya penghasilan sampai dengan pemutusan hubungan kerja sepihak dari tempat kerja mereka. Ibadah bagi umat muslimpun harus dilaksanakan di rumah masing-masing. Sholat berjamaah, mengaji, tadarus Qur’an, yang biasanya selalu ramai mengisi masjid – masjid dan mushola, kini ditiadakan karena ke khawatiran menambah penyebaran virus yang tak kasat mata ini. Bagi anak- anak sekolah diharuskan belajar di rumah bersama dengan pendampingan orang tua masing-masing. Tentu ini menjadikan tugas baru untuk sosok “ibu” yang biasanya pagi-pagi sibuk masak, cuci, dan ngojek, harus di tambah dengan jadi guru pelajaran sekolah. Biasanya “ibu” mengajar anak-anak nya  tentang kedisiplinan dan ilmu kehidupan. Tapi karena kondisi ini “ibu” harus bisa bertransformasi menjadi sosok ibu guru seperti ibu guru di sekolah. Apakah bisa? ya…. pasti bisa, karena ibu adalah sosok manusia setengah dewa, yang punya kemampuan luar biasa melebihi kemampuan para pria.
Bagi guru-guru ini adalah tantangan baru karena guru di tuntut harus bisa memenuhi kewajiban kepada anak-anak didiknya dengan inovasi-inovasi baru desain pembelajaran. Bagaimana tetap bisa mengajar tanpa harus tatap muka, bagaimana tetap melayani anak-anak didiknya tanpa tatap muka, bagaimana harus tetap memberikan hak nilai kepada anak tanpa tatap muka. Tentu itu semua butuh pemikiran dan kerja keras. Bahkan untuk membuat sebuah desain pembelajaran banyak mengorbankan waktu, tenaga, pemikiran dan kuota internet tentunya.
Berawal dari share teman guru tentang sebuah kelas belajar menulis yang berada di whatsapp, maka mulailah saya mendapatkan kemudahan tentang cara membuat DESAIN PEMBELAJARAN MODERN. Mungkin ini adalah salah satu bentuk pertolongan Allah untuk hamba-Nya yang mau terus berusaha dan berdoa di tengah kondisi yang kurang bersahabat seperti sekarang ini. Kuota internet adalah salah satu kebutuhan penting sekarang ini, karena aktivitas belajar dan mengajar dari rumah tetap bisa berjalan dengan sambungan internet. Begitupun kelas belajar menulis yang saya ikuti merupakan kelas belajar dunia maya. Dimana tidak ada tatap muka antara tutor dan pelajar. Kami hanya berkomunikasi melalui dunia maya.
Hari Pertama saya mengikuti kelas ini pada hari selasa tanggal 28 April 2020. Nara sumber nya adalah salah satu sosok  luar biasa. Beliau adalah bapak Dr.PAID,M.TPd, beliau adalah seorang Dosen pasca. Sarjana TP UNIB. Pria kelahiran Bantul,01 Januari 1971 ini telah banyak memberikan ilmu di bidang pendidikan dengan berbagai karyanya. Dalam pembelajaran pertama ini beliau berbagi tips kepada kami, bagaimana langkah-langkah membuat DESAIN PEMBELAJARAN MODERN. Pembuatan desain pembelajaran ini mengacu pada tehknik fenomenal bidang desain pembelajaran yaitu Prof.Dr.ATWI SUPARMAN (mantan rektor Universitas Terbuka) dan Dick & Carey.
Secara umum Proses perancangan desain pembelajaran terdiri dari 11 langkah yang dapat di uraikan sebagai berikut:
 Langkah 1
kita perlu mendapatkan data dan informasi guna mendapatkan masukan dari siswa/pengguna atas materi2 yang dianggap sulit atau perlu dipelajari lebih lanjut
 Langkah 2
Berdsarkan data yg di dapat dari langkah 1 selanjutnya kita perlu membuat identifikasi kebutuhan peserta didik terhadap mata pelajaran / bahan yang akan kita rancang
 langkah 3
Berdasarkan data langkah 2 selanjutnya kita mulai membuat analisis instruksional/pembelajaran mata pelajaran yang akan kita rancang
 Langkah 4
Seorang perancang perlu mendapatkan gambaran karakteristik peserta didik yang akan menjadi target atau pemakai buku yang kita rancang.
Langkah 5
Membuat rumusan tujuan instruksional khusus (penggunaan istilah instruksional disini berdasarkan sumber asli yg di karang oleh Dick & Carrey yaitu instructional)
 Langkah 6
Melakukan penyusunan TES.
Langkah 7
Membuat perencanaan strategi instruksional/pembelajaran yang akan digunakan (dalam hal ini saya merancang pembelajaran secara blended learning)
 Langkah 8
Mengembangkan dan memilih bahan instruksional. Bahan pembelajaran yang dirancang dapat dibedakan menjadi 2 yaitu bahan tercetak dan bahan online. Dalam hal perancangan bahan pembelajaran (Buku) dapat digunakan teori Rothwel dan untuk bahan online bisa menggunakan teori hannafin)
 Langkah 9
Revisi, perbaikann dari kekurangan langkah-langkah sebelumnya.
Langkah 10
Setelah draft bahan tersedia (langkah 8) selanjutnya perlu dilakukan evaluasi formatif sbb: 1. one-to-one expert dengan melibatkan 4 orang pakar (pakar Desain, pakar Media, pakar Materi, pakar bahasa); 2. One-to-one learner (melibatkan 3 orang siswa yang berasal dari siswa peringkat atas, menengah dan bawah); 3. Evaluasi Small group (melibatkan sekitar 9 siswa yang berasal dari kelompok, menengah dan bawah); 4. Field trial yaitu tahap uji coba luas dengan melibatkan siswa sekitar 30 siswa  yang berasal dari kelompokl Atas, menengah dan bawah. Setiap tahapan muai evaluasi one-to-one, evaluasi small group akan menghasilkan namanya draft bahan pembelajaran dan setelah field trial baru dinamakan prototipe bahan pembelajaran.

Langkah 11
Khusus untuk langkah yang terakhir Evaluasi Sumatif sifatnya tidak harus dilakukan dalam proses desain pembelajaran karena harus dilakukan oleh pihak lain.

 Desain pembelajaran yang kita pelajari diatas dapat di aplikasikan dalam pembelajaran sekarang ini melalui pembelajaran online. pembelajaran on line dapat diikuti siswa melalui handphone. karena hamper seluruh lapisan masyarakat sudah mempunyai alat canggih ini. penyampaian materi, pemberian tugas, dan penilaian yang dilakukan secara online akan dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa dan membantu bapak ibu guru dalam melakukan penilaian terhadap peserta didik.
Desain pembelajaran yang sudah selesai dirancang kemudian dapat kita buat dalam sebuah buku agar dapat bermanfaat bagi orang banyak. Sedangkan untuk penerbitan buku pembelajaran yang dirancang biasanya pihak penerbit sudah mempunyai format/standar tertentu. Sehingga jika penulis ingin memasukkan buku agar bisa diterbitkan oleh penerbit maka format yg digunakan mengacu kepada format yang digunakan oleh penerbit.
Dari ilmu yang sudah kita dapat semoga kita bisa terus belajar dan mengajar serta menghasilkan karya  tulis yang luar biasa yang dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan. Tetap semangat belajar, bekerja, dan beribadah dari rumah.

3 komentar:

  1. MasyaAllah kerennn.... Bajatbterowndam muuncuk dengan adanya group menulis ini.alhamdulillah

    BalasHapus
  2. MasyaAllah kerennn.... Bakat terpwndam muuncul dengan adanya group menulis ini.alhamdulillah

    BalasHapus