Bulan ramadhan tahun ini
dimulai pada tanggal 24 april 2020.
Sejak sebelum puasa kita diharuskan bekerja dan belajar dari rumah. Adanya
wabah virus covid-19 merubah banyak hal yang biasa dilakukan oleh banyak orang
hampir di seluruh dunia. Banyak yang terkena dampak negatif nya mulai dari
berkurangnya penghasilan sampai dengan pemutusan hubungan kerja sepihak dari
tempat kerja mereka. Ibadah bagi umat muslimpun harus dilaksanakan di rumah
masing-masing. Sholat berjamaah, mengaji, tadarus Qur’an, yang biasanya selalu
ramai mengisi masjid – masjid dan mushola, kini ditiadakan karena ke khawatiran
menambah penyebaran virus yang tak kasat mata ini. Bagi anak- anak sekolah
diharuskan belajar di rumah bersama dengan pendampingan orang tua
masing-masing. Tentu ini menjadikan tugas baru untuk sosok “ibu” yang biasanya
pagi-pagi sibuk masak, cuci, dan ngojek, harus di tambah dengan jadi guru
pelajaran sekolah. Biasanya “ibu” mengajar anak-anak nya tentang kedisiplinan dan ilmu kehidupan. Tapi
karena kondisi ini “ibu” harus bisa bertransformasi menjadi sosok ibu guru
seperti ibu guru di sekolah. Apakah bisa? ya…. pasti bisa, karena ibu adalah
sosok manusia setengah dewa, yang punya kemampuan luar biasa melebihi kemampuan
para pria.
Bagi guru-guru ini adalah
tantangan baru karena guru di tuntut harus bisa memenuhi kewajiban kepada
anak-anak didiknya dengan inovasi-inovasi baru desain pembelajaran. Bagaimana
tetap bisa mengajar tanpa harus tatap muka, bagaimana tetap melayani anak-anak
didiknya tanpa tatap muka, bagaimana harus tetap memberikan hak nilai kepada
anak tanpa tatap muka. Tentu itu semua butuh pemikiran dan kerja keras. Bahkan
untuk membuat sebuah desain pembelajaran banyak mengorbankan waktu, tenaga,
pemikiran dan kuota internet tentunya.
Berawal dari share
teman guru tentang sebuah kelas belajar menulis yang berada di whatsapp, maka
mulailah saya mendapatkan kemudahan tentang cara membuat DESAIN PEMBELAJARAN
MODERN. Mungkin ini adalah salah satu bentuk pertolongan Allah untuk hamba-Nya
yang mau terus berusaha dan berdoa di tengah kondisi yang kurang bersahabat
seperti sekarang ini. Kuota internet adalah salah satu kebutuhan penting
sekarang ini, karena aktivitas belajar dan mengajar dari rumah tetap bisa
berjalan dengan sambungan internet. Begitupun kelas belajar menulis yang saya
ikuti merupakan kelas belajar dunia maya. Dimana tidak ada tatap muka antara
tutor dan pelajar. Kami hanya berkomunikasi melalui dunia maya.
Hari Pertama saya
mengikuti kelas ini pada hari selasa tanggal 28 April 2020. Nara sumber nya
adalah salah satu sosok luar biasa.
Beliau adalah bapak Dr.PAID,M.TPd, beliau adalah seorang Dosen pasca. Sarjana
TP UNIB. Pria kelahiran Bantul,01 Januari 1971 ini telah banyak memberikan ilmu
di bidang pendidikan dengan berbagai karyanya. Dalam pembelajaran pertama ini
beliau berbagi tips kepada kami, bagaimana langkah-langkah membuat DESAIN
PEMBELAJARAN MODERN. Pembuatan desain pembelajaran ini mengacu pada tehknik
fenomenal bidang desain pembelajaran yaitu Prof.Dr.ATWI SUPARMAN (mantan rektor
Universitas Terbuka) dan Dick & Carey.
Secara umum Proses
perancangan desain pembelajaran terdiri dari 11 langkah yang dapat di uraikan
sebagai berikut:
Langkah 1
kita perlu mendapatkan
data dan informasi guna mendapatkan masukan dari siswa/pengguna atas materi2
yang dianggap sulit atau perlu dipelajari lebih lanjut
Langkah 2
Berdsarkan data yg di
dapat dari langkah 1 selanjutnya kita perlu membuat identifikasi kebutuhan
peserta didik terhadap mata pelajaran / bahan yang akan kita rancang
langkah 3
Berdasarkan data langkah
2 selanjutnya kita mulai membuat analisis instruksional/pembelajaran mata
pelajaran yang akan kita rancang
Langkah 4
Seorang perancang perlu
mendapatkan gambaran karakteristik peserta didik yang akan menjadi target atau
pemakai buku yang kita rancang.
Langkah 5
Membuat rumusan tujuan
instruksional khusus (penggunaan istilah instruksional disini berdasarkan
sumber asli yg di karang oleh Dick & Carrey yaitu instructional)
Langkah 6
Melakukan penyusunan
TES.
Langkah 7
Membuat perencanaan
strategi instruksional/pembelajaran yang akan digunakan (dalam hal ini saya merancang
pembelajaran secara blended learning)
Langkah 8
Mengembangkan dan
memilih bahan instruksional. Bahan pembelajaran yang dirancang dapat dibedakan
menjadi 2 yaitu bahan tercetak dan bahan online. Dalam hal perancangan bahan
pembelajaran (Buku) dapat digunakan teori Rothwel dan untuk bahan online bisa
menggunakan teori hannafin)
Langkah 9
Revisi, perbaikann dari
kekurangan langkah-langkah sebelumnya.
Langkah 10
Setelah draft bahan
tersedia (langkah 8) selanjutnya perlu dilakukan evaluasi formatif sbb: 1.
one-to-one expert dengan melibatkan 4 orang pakar (pakar Desain, pakar Media,
pakar Materi, pakar bahasa); 2. One-to-one learner (melibatkan 3 orang siswa
yang berasal dari siswa peringkat atas, menengah dan bawah); 3. Evaluasi Small
group (melibatkan sekitar 9 siswa yang berasal dari kelompok, menengah dan
bawah); 4. Field trial yaitu tahap uji coba luas dengan melibatkan siswa
sekitar 30 siswa yang berasal dari
kelompokl Atas, menengah dan bawah. Setiap tahapan muai evaluasi one-to-one,
evaluasi small group akan menghasilkan namanya draft bahan pembelajaran dan
setelah field trial baru dinamakan prototipe bahan pembelajaran.
Langkah 11
Khusus untuk langkah yang
terakhir Evaluasi Sumatif sifatnya tidak harus dilakukan dalam proses desain
pembelajaran karena harus dilakukan oleh pihak lain.
Desain pembelajaran yang kita pelajari diatas
dapat di aplikasikan dalam pembelajaran sekarang ini melalui pembelajaran
online. pembelajaran on line dapat diikuti siswa melalui handphone. karena
hamper seluruh lapisan masyarakat sudah mempunyai alat canggih ini. penyampaian
materi, pemberian tugas, dan penilaian yang dilakukan secara online akan dapat
memenuhi kebutuhan belajar siswa dan membantu bapak ibu guru dalam melakukan
penilaian terhadap peserta didik.
Desain pembelajaran
yang sudah selesai dirancang kemudian dapat kita buat dalam sebuah buku agar
dapat bermanfaat bagi orang banyak. Sedangkan untuk penerbitan buku
pembelajaran yang dirancang biasanya pihak penerbit sudah mempunyai
format/standar tertentu. Sehingga jika penulis ingin memasukkan buku agar bisa
diterbitkan oleh penerbit maka format yg digunakan mengacu kepada format yang
digunakan oleh penerbit.
Dari ilmu yang sudah
kita dapat semoga kita bisa terus belajar dan mengajar serta menghasilkan
karya tulis yang luar biasa yang dapat
bermanfaat bagi yang membutuhkan. Tetap semangat belajar, bekerja, dan
beribadah dari rumah.
MasyaAllah kerennn.... Bajatbterowndam muuncuk dengan adanya group menulis ini.alhamdulillah
BalasHapusMasyaAllah kerennn.... Bakat terpwndam muuncul dengan adanya group menulis ini.alhamdulillah
BalasHapusAlhamdulillah... mohon bimbingan nya kk. 😁
Hapus